E-BOOK
Humanisme dan sesudahnya : meninjau ulang gagasan besar tentang manusia
MENGAPA HUMANISME, suatu paham yang menitikberatkan pada manusia, kemampuan kodratinya, dan nilai -nilai kehidupan duniawi perlu dibicarakan kembali? Sejak abad ke-14 gerakan humanis modern tumbuh memberikan penafsiran rasional yang mempersoalkan monopoli agama dan negara terhadap tafsir kebenaran. Humanisme sekular memberi kita keyakinan bahwa kehidupan ""dunia-atas-sana"" tak lebih penting daripada kehidupan ""dunia-bawah-sini"". Namun, humanisme tak luput dari kritik. Ketika humanisme menuntun pada suatu kemanusiaan tanpa Tuhan, yaitu keadaan ketika manusia bermain sebagai Tuhan, Hiroshima, Gulag, Killing Fields, Sebrenica, dan puluhan tempat pembunuhan massal lain pada abad ke-20 menjadi tak terhindarkan. Di negeri kita, tragedi kemanusiaan juga tak sepi. Lalu, apakah itu berarti humanisme sudah usang? Ketika kini kebangkitan agama-agama sedang berlangsung mulus tak banyak hambatan dan nilai-nilai universal makin relatif, hikmat apakah yang masih dapat kita pelajari dari humanisme? Bagaimanakah sosok dan
EBOOK00154INST-LIB | 144 BUD h | Perpustakaan Instiper | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain