BUDIDAYA KEPUH (Sterculia foetida Linn)
Kepuh merupakan salah satu jenis pohon kerabat jauhkapuk randu yang sering disebut sebagai randu alas karena banyak tumbuh di hutan atau disebut pranajiwa. Tanaman yang dalam bahasa latin dinamakan Sterculia foetida Linn ini mampu tumbuh tinggi dengan diameter batang yang besar. Kepuh dalam bahasa inggris sebagai “wild almond” karena bentuk bijinya seperti biji almond. Bijinya rasanya juga gurih dan berlemak.. Di. Indonesia nama lain Kepuh banyak sekali diantaranya halumpang(Batak), kepoh, koleangka(Sunda),Kepuh, kepoh, jangkang( Jawa), jangkang, kekompang (Madura), Kepuh, kepah, kekapahan (Bali), kepoh, kelompang, kapaka, wuka, wukak (NTT), bungoro, kalumpang (Makassar), alumpang, alupang, kalupa (Bugis), kailupa furu, kailupa buru (Maluku Utara). (Wikipedia, 2013). Pohon ini kerap didapati di hutan-hutan pantai diBalidan juga diJawa. Pohon yang cepat tumbuh ini keberadaannya mulai jarang ditemui, oleh karenanya tanaman Kepuh ini sudah dikatagorikan Langka. Saat ini tanaman Pranajiwa saat ini hanya ditemukan dibeberapa tempat yang dianggap keramat seperti kuburan, punden ataupun tempat-tempat yang jauh dari keramaian manusia. Karena keberadaannya inilah tanaman pranajiwa dinamakan sebagai tanaman “gendruwo”. Karena tumbuh cepat dan mampu tumbuh pada lokasi kering, maka tanaman ini mempunyai prospek digunakan untuk penutupan lahan pada kondisi dimana jenis lain kurang bagus tumbuhnya. Kepuh juga diusulkan sebagai jenis untuk produksi energi (buahnya) oleh peneliti Kehutanan di Bogor. Oleh karena itu jenis ini mempunyai prospektif yang baik untuk dikembangkan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain